info seputar dunia sepeda
Senin, 17 Maret 2014
Sabtu, 01 Maret 2014
Bagian-bagian sepeda
Kali ini saya akan memberi informasi tentang
"Bagian-bagian Sepeda"
Seorang Goweser tentunya harus mengetahui bagaian-bagian /komponen sepeda. Tetapi kita kadang dibuat bingung, karena bagian-baigan/kompenen sepeda banyak yang menggunakan istilah dengan bahasa inggris bukan menggunakan bahasa indonesia. Tentunya ini dapat menyulitkan apabila kita ingin mengganti bagian/komponen sepeda kita.
Berikut ini saya coba rangkumkan beberapa istilah bahasa inggris bagian-bagian / komponen sepeda ke bahasa indonesia (mohon maaf jika belum lengkap) :

- Handlebar : Stang Sepeda
- Grip : Pegangan pada stang sepeda
- Top Tube : Merupakan bagian dari frame sepeda bagian atas, Tips: Sesuaikan ukuran frame dengan tubuh anda
- Down Tube : Merupakan bagian dari frame sepeda, melintang dari HeadSet terhubung langsung dengan top Tube Seat, Stay dan Rumah BB (buttom Bracket)
- Seat Stay : Merupakan bagian belakang frame. Untuk MTB dual suspension Seat Stay biasanya berupa swingarms (lengan ayun) terhubung dengan frame menggunakan suspensi belakang.
- Shifter : Grupsets (komponen) pemindah gigi tranmisi, berfungsi untuk menggerakan FD (front derailleur) dan RD (rear derailleur),
- Headset : Tiang penahan bagian stang sepeda dari garpu sampai ke frame dan kemudi sepeda
- Stem : penghubung tiang garpu depan ke stang sepeda, dijepit dengan headset
- V-Brake : Rem konvensional dengan karet, menjepit bagian velg untuk pengereman
- Disk Brake Mechanic : Rem dengan rotor, menggunakan sistem kabel
- Disk Brake Hydrolic : Rem dengan tekanan oli, lebih nyaman di bandingkan rem mekanik. termasuk rem sepeda premium. memiliki kelebihan lebih ringan ketika melakukan pengereman pada jari tangan butuh perawatan, kebutuhan minyak rem berbeda antara minerel oil dan DOT
- Rim : Velg roda, dibagi antara vel biasa dan tubeless
- Hub : Hub, gear, bagian tengan roda yang menyambung ke badan sepeda dan garpu depan dibagi QR dan TA.QR (Quick Release) sebagai standar lama, TA (Thru Axle) adalah hub model baru yang lebih kuat dan aman
- Spoke : Jari-jari Sepeda
- Rigid Fork : Garpu depan tanpa pegas
- Suspension Fork : Garpu depan dengan pegas, memiliki sistem dari kombinasi angin, oli, dan per dibagi dengan Front Suspension (garpu depan pegas) dan Rear Suspension shock (pegas suspension bagian belakang.
- Crank : Gigi depan terhubung ke pedal sepeda dibagi menjadi single ring, double ring dan triple ring
- Bottom Bracket : Silender untuk penahan gigi depan, jenis bearing pada sepeda baru. Sepeda lama hanya menggunakan ball bearing yang menyatu dengan crank
- Chain : Rantai sepeda.tergantung ukuran dari speed, 7,8,9,10,atau 11. Rantai dan komponen untuk beda speed berbeda.
- Seatpost : Batang atau penahan sadel. Seatpost biasanya dinaikturunkan secara manual. Adjustable Seatpost adalalah jenis yang menggunakan pegas, bisa diturun naikan menggunakan tuas/diremote ke stang
- Saddle : Sadel / tempat duduk sepeda
- Cassette / Sprocket : Gigi belakang sepeda. Dibuat berbeda-beda antara 7, 8.9 10 dan 11 speed. Jumlah speed adalah jumlah ring gigi yang ada
- FD/RD/Rear Mechanic : Alat pemindah gigi bagian depan atau belakang
- Hanger : Penghubung RD dengan bagian frame sepeda berguna untuk
- menggantung RD dibagian gigi belakang
- Clamset : Penahan seatpost, penjepit tiang bangku yang berguna untuk menaik dan menurunkan bangku
- Wheelset : Roda sepeda termasuk hub, velg dan jari-jari. biasanya dirancang jadi satu unit dan dibuat pabrikan.
- Tube/Tire : Ban luar
- Inner Tube : Ban dalam
- Tubeless : Ban sepeda tanpa ban dalam, memerlukan velg khusus tidak memiliki lubang jari-jari
- Quick Release (QR) : Kunci bagian roda, agar mudah dilepas dan dipasang
- Thru-Axle : Seperti Quick Release, tetapi berbentuk slot yang dimasukan ke garpu depan sepeda. Biasanya lebih handal dan lebih menjamin agar roda depan tidak mudah lepas
- Rotor : Besi cakram sepeda jenis disk brake. dibagi ukuran 6,7,8 inch. Semakin besar ukuran rotor, semakin kuat daya cengkramannya
- Presta atau Schrader : Jenis pentil ban sepeda. Presta ukuran kecil. Schrader ukuran besar seperti pentil ban motor
- Brake Pad : Kanvas rem, untuk rem jenis disk brake penjepit cakram
- Rim Tape : Pelindung ban dalam. Seperti pita yang dililitkan ke velg, berguna untuk melindungi bagian ban dalam agar tidak tersobek oleh lubang jari-jari
- Pedals : Kayuhan, merupakan komponen untuk memutar Buttom Bracket dan crankset sehingga sepeda bisa bergerak (digerakan ketika kita mengayuh sepeda)

Sekian postingan kali ini,terima kasih telah berkunjung.
Jumat, 21 Februari 2014
Tips merawat sepeda
Nah, bagi pengendara ataupun bagi siapapun yang memiliki sepeda, kali ini saya akan memberikan tips merawat sepeda yang penting dan sebaiknya dibaca setiap orang yang mempunyai sepeda, karena seperti kendaraan lainnya, sepeda juga membutuhkan perawatan agar tetap kuat sehingga tahan lama. Langsung saja berikut tips merawat sepeda.
- Pertama, jika agan hendak mencuci sepeda agan, Janganlah mencuci sepeda dengan air bertekanan tinggi. Sebenernya nggapapa sih untuk beberapa bagian, tapi hindari BB dan Hubs, juga kabel rem dan shifter yang ‘telanjang’.
- Jangan melumasi menggunakan WD-40 atau sejenis penetran lainnya. Kenapa? Karena penetran tersebut meluruhkan dan mengencerkan gemuk/grease di sepeda, walhasil benda-benda bergerak tersebut bisa aus karena greasenya hilang.
- Lumasi secara berkala kabel-kabel rem dan shifter serta rantai. Rantai yang kering selain berisik, juga bisa mengikis gear.
- Periksa tekanan ban. Nah ini sering dilupakan, ban luar biasanya ada keterangan mengenai tekanan minimum dan maksimum. Tekanan terlalu rendah membuat berat digowes dan ban cenderung lebih mudah kempes tertusuk benda ataupun kempes karena ban dalem terlipat.
- Periksa kelurusan rim/velg. Rim/velg yang peyang sehingga goyang bisa menghambat putaran roda, terutama yang tidak menggunakan discbrake karena velg/rim tadi menggerus kampas rem.
- Cek kekencangan baut as roda (quick release bagi yang menggunakan) . Fatal nih bila roda lepas tiba2 ketika jalan!! Coba goyang kiri-kanan roda, kencangkan bila longgar. Oiya roda oblak juga bisa akibat baut pengencang bearing (cup & cone/pelor) longgar.
- Cek apakah kinerja peranti pemindah gigi (shifter, RD, FD) bagus. Bahaya sih ngga, tapi kalo gigi loncat2 sangat mengganggu tuh.. setel aja, bisa dibawa ke bengkel2 terdekat atau setel sendiri juga bisa.
- Semua part bergerak di sepeda hampir ada masa pakainya. Jangan ragu untuk mengganti part2 tersebut bila sudah aus atau rusak. Safety first ya.
- Atur jarak main rem. Terlalu ‘dalam’ bisa2 ngga ngerem kalo ada motor motong jalan, terlalu ‘dangkal’ kampas rem riskan bergesek dengan velg atau rotor (discbrake) dan mudah ngunci bila panic braking. Kalo tuas rem anda memiliki fitur ‘reach adjuster’, atur tuas rem tersebut berada pada buku jari kedua jari pengereman anda. Hal ini mengoptimalkan kekuatan jari ketika mengerem.
- Karet handle grip sepeda wajib mencengkeram stang anda dengan kuat, jangan sampai ketika gowes karet grip tersebut mudah lepas. Kalo lagi ngerem mendadak karetnya copot bisa2 bibir dower tuh nyium aspal.
- Posisikan barang bawaan anda (ransel, tas, kresek, dll) dengan baik sehingga ngga mengganggu gerakan tubuh saat menggowes, kalo bisa letakkan di sepeda dan bukan di tubuh. Hal ini sangat berpengaruh terhadap reaksi pesepeda menghadapi medan. Selain juga bikin pegel kalo bawa barang di badan..
- Atur posisi tinggi sadel dan tinggi handle post (bagi seli) di posisi yang ‘benar’ bukan di posisi yang ‘nyaman’. Lagi2 ini berpengaruh terhadap reaksi pesepeda.
- Gunakan pakaian yang nyaman ketika bersepeda. Jangan pake scarf atau syal panjang, takutnya nyangkut di jari2 bisa gawat tuh.. Kalau menggunakan celana panjang, pakailah ‘pants clip’ agar celana ngga nyangkut dan kotor kena gigi depan/chainring.
- Rawatlah sambungan rangka di seli. Bila mungkin bongkar dan berilah gemuk/grease yang baik. Ngga perlu pake grease yang tahan panas sampe sekian ratus derajat, engsel seli ngga akan sepanas itu kok walaupun dijemur matahari sekalipun. Pakai aja grease yang mengandung silikon, atau teflon, atau white lithium grease. Bila ngga mau repot bisa juga semprot menggunakan pelumas cair macam silikon spray. Sebenernya minyak singer bagus juga sih, tapi mudah hitam.
- Hindari melumasi kabel rem dan shifter dengan oli bekas. Oli bekas mengandung banyak butiran/kotoran yang kecil yang malah bisa menghambat gesekan kabel (seret). Paling mudah murah dan bagus sebenernya gesekkan kabel2 tersebut ke lilin. Dijamin loncer deh, kabel murah+lilin ga kalah loncernya ama kabel bagus semacam XTR sekalipun.
- Atur ketinggian shifter dan tuas rem, sesuaikan dengan posisi duduk anda. Tuas rem yang terlalu mendongak atau merunduk memperlambat reaksi jari anda meraih tuas rem, mengurangi kekuatan jari mengerem dan juga bikin pegel pergelangan tangan.
- Periksa secara berkala kekencangan semua baut di sepeda, terutama seli yang sering dilipet-buka.
- Setelah mencuci sepeda angin-anginkan dan jemur sepedanya agar air yang tersisa mudah menguap, lakukan hal ini terutama di sepeda yang bahannya besi (kromoli, hi-ten, dll) agar menghindari karat. Oiya cek juga lubang pembuangan air yang lazimnya berada di bawah BB, jangan sampe lubang itu tersumbat kotoran.
- Dalam beberapa kasus, sepeda yang disimpan lama lebih cepat rusak daripada sepeda yang sering dipake. (Brom2 dipake yah om..!!)
- Kalo mau simpan sepeda lama, usahakan melayang. Loh, melayang gimana?? Maksudnya roda jangan kena lantai secara langsung, frame jangan kena tembok, karet-karet (ban, grip) bungkus supaya ngga digigitin tikus.
Mungkin sekian tips merawat sepeda dari saya.Semoga bermanfaat.
Jenis-jenis sepeda
- Sepeda gunung-digunakan untuk lintasan off-road dengan rangka yang kuat, memiliki suspensi, dan kombinasi kecepatan sampai 27.
- Sepeda jalan raya-digunakan untuk balap jalan raya, bobot keseluruhan yang ringan, ban halus untuk mengurangi gesekan dengan jalan, kombinasi kecepatan sampai 27.
- Sepeda BMX-BMX merupakan kependekan dari bicycle moto-cross, banyak digunakan untuk atraksi.
- Sepeda kota (citybike) adalah sepeda yang biasa dipakai di perkotaan dengan kondisi jalan yang baik. Sepeda jenis sangat menekankan aspek funsional. Biasanya memiliki sebuah boncengan dan keranjang.
- Sepeda mini-termasuk dalam kelompok ini adalah sepeda anak-anak, baik beroda dua maupun beroda tiga.
- Sepeda angkut atau sepeda yang berdesain klasik (tua) termasuk dalam kelompok ini adalah sepeda kumbang, sepeda pos dan sepeda ontel yang memiliki besi kuat dan diameter roda yang besar mampu untuk keperluan berboncengan dan membawa barang.
- Sepeda lipat-merupakan jenis sepeda yang bisa dilipat dalam hitungan detik sehingga bisa dibawa ke mana-mana dengan mudah.
- Sepeda Balap - Sepeda yang model handlernya setengah lingkaran dan digunakan untuk balapan.
- Sepeda Motor- bertenaga mesin dengan mengunakan bahan bakar berjenis bensin sebagai sumber daya utamanya. Dengan semakin berkembangnya teknlogi pada industri kendaraan roda dua.
Sekian unutk postingan tentang jenis-jenis sepeda,semoga bermanfaat.
Terima kasih atas kunjungannya.
Langganan:
Postingan (Atom)